Alhamdulillah puji syukur kehadirat ALLOH SWT, akhirnya saya bisa memosting pertama pada blog ini. Pada postingan pertama ini saya ingin belajar bersama temen-temen yang sedang menempuh mata kuliah Sistem Kontrol.
KONFIGURASI SISTEM KONTROL
1.1. Elemen Sistem
Setiap sistem kontrol terdiri dari beberapa unit yang membentuknya, yang disebut dengan elemen sistem kontrol. Secara fungsional, elemen-elemen tersebut dapat dinyatakan oleh blok-blok diagram dan sinyal-sinyal yang mengiringinya. Secara umum blok diagram dan sinyal sistem tersebut digambarkan oleh Gambar 2.1.
Gambar 2.2. Blok Diagram Umum Sistem
Kontrol
Secara umum, elemen sistem
kontrol rangkaian tertutup terdiri dari:
a.
Masukan (reference input elemen, Gv)
Elemen ini berfungsi untuk mengubah
besaran yang dikontrol menjadi sinyal masukan acuan (r) bagi sistem kontrol.
b.
Pengontrol (controller, G1).
Berfungsi untuk memproses kesalahan (error, r) yang terjadi dan setelah kesalahan
tersebut dilewatkan melalui elemen pengontrol, akan dihasilkan sinyal yang
berfungsi sebagai pengontrol proses.
c.
Sistem Proses (proses, atau plant, G2)
Elemen ini dapat berupa proses mekanis, elektris,
hidraulis, fisik, atau kombinasinya.
d.
Jalur Umpan Balik (feedback element, H1)
Bagian ini bagian sistem yang mengukur
keluaran yang dikontrol dan kemudian mengubahnya menjadi sinyal umpan balik (feedback signal)
Setiap
blok memiliki sinyal yang masuk ke dalamnya dan sinyal lain yang keluar
darinya.
Pada umumnya, sinyal-sinyal di dalam blok diagram sistem kontrol
adalah sebagai berikut:
a.
Set Point (command input, v)
Set Point adalah harga yang diinginkan bagi variabel
yang dikontrol selama proses pengontrolan berlangsung. Harga ini tidak
tergantung dari keluaran sistem
b.
Masukan Acuan (reference input, r)
Yaitu sinyal aktual yang masuk
ke dalam sistem kontrol. Sinyal ini
diperoleh dengan menyetel harga v
sehingga dapat dipakai dalam sistem kontrol.
c.
Keluaran yang
dikontrol (controlled variable, c)
Sinyal ini merupakan harga atau nilai yang akan
dipertahankan bagi variabel yang dikontrol, dan merupakan harga yang
ditunjukkan oleh pencatat
d.
Variabel yang
dimanipulasi (manipulated variable, m)
Sinyal ini adalah sinyal yang
keluar dari elemen pengontrol (controller)
dan berfungsi sebagai sinyal pengontrol
e.
Sinyal umpan balik
(feedback signal, b)
Yaitu sinyal yang merupakan fungsi dari keluaran
yang dicatat oleh alat pencatat
f.
Kesalahan (error signal, e)
Yaitu selisih antara sinyal acuan, r, dan sinyal umpan balik, b. Sinyal ini adalah sinyal yang
dimasukkan ke elemen pengontrol dan harganya diinginkan sekecil mungkin. Sinyal
e ini menggerakkan unit pengontrol
untuk menghasilkan dan mendapatkan keluaran pada suatu harga yang diinginkan.
Dalam
kehidupan sehari-hari, berbagai jenis sistem kontrol pada dasarnya dapat
dipandang dalam bentuk diagram dengan sinyal-sinyal seperti pada Gambar 2.1
diatas. Sebagai contoh, sebuah sistem kontrol seperti tampak pada Gambar 2.2. Maka, blok diagramnya dapat digambarkan seperti pada
Gambar 2.3.
Gambar 2.2 Sistem Kontrol
Ketinggian Tangki
Gambar 2.3 Blok Diagram Sistem
Kontrol Ketinggian Tangki
2.2. Diagram Blok
Secara fungsional, elemen-elemen yang membangun
sebuah sistem kontrol dapat direpresentasikan dalam bentuk blok diagram,
seperti tampak pada Gambar 2.4 di bawah ini.
Gambar 2.4 Simbol Sebuah Blok
Diagram
Dalam simbol ini, A menyatakan suatu sistem atau proses (mekanik, fisik, termis, dan
lain-lain), sedangkan tanda panah menunjukkan arah proses yang dinyatakan oleh
variabel x dan y, yang merupakan input dan output blok tersebut. Secara simbolis,
sistem dinyatakan oleh huruf kapital. Hubungan antara keluaran dan masukan
dinyatakan oleh:
y = Ax (2.1)
Dari hubungan ini dapat dilihat bahwa sebuah blok
sebetulnya merupakan faktor pengali terhadap masukannya, atau dengan kata lain
dapat disebutkan bahwa blok A adalah
sebuah sistem yang berfungsi untuk mengubah harga masukan.
Disamping
sebuah blok, terdapat elemen lain yang diperlukan untuk menyatakan hubungan
antar blok, yaitu: summing junction dan
pickoff point.
Summing junction merepresentasikan operasi penjumlahan atau pengurangan antara beberapa
sinyal. Elemen ini disimbolkan dalam bentuk sebuah lingkaran dan tanda-tanda
operasi pada setiap anak panah yang masuk ke dalamnya. Operasi aljabar untuk
proses summing junction diperlihatkan
pada Gambar 2.5.
Gambar 2.5 Summing Junction
Sedangkan pickoff point atau titik cabang adalah
elemen yang menggambarkan bahwa sinyal tersebut digunakan kembali oleh bagian
lain di dalam sistem, tanpa terjadi perubahan harga. Contoh sebuah pickoff point diperlihatkan pada Gambar
2.6.
Gambar 2.6 Pickoff Point
Satu kata : Mantap!
BalasHapus