PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI
PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
Sungkono
ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar mahasiswa melalui pembelajaran berbasis proyek pada mata kuliah
pengembangan media audio Program Studi Teknologi Pendidikan FIP UNY.
Jenis penelitian ini ádalah penelitian tindakan
kelas. Subyek penelitian ini yaitu mahasiswa program studi Teknologi Pendidikan
FIP UNY yang sedang menempuh mata kuliah Pengembangan Media Audio pada semester
gasal tahun akademik 2009/2010 yang berjumlah 29 mahasiswa. Metode pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Tes dan Observasi, sedangkan instrumen
penelitian yang digunakan adalah tes dan pedoman observasi. Data yang terkumpul
dianalisis secara deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran
berbasis proyek dapat meningkatkan hasil
belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Media Audio pada Program Studi
Teknologi Pendidikan FIP UNY. Disamping itu melalui penelitian ini juga mahasiswa tampak lebih aktif belajar, lebih termotivasi belajar, dan kerja
sama diantara mahasiswa lebih tinggi.
Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Proyek, Hasil
Belajar
PENDAHULUAN
Program studi Teknologi Pendidikan
Universitas berupaya untuk meningkatkan dan mengembangkan diri agar selalu
dapat mengikuti perkembangan IPTEKS. Hal ini telah dilakukan dengan menyiapkan
lulusan yang memiliki kompetensi a) mampu merancang,
mengembangkan, memanfaatkan, mengelola,
dan mampu mengevaluasi program maupun proses serta hasil pendidikan, b) Mampu
mengembangkan kurikulum dan melaksanakan tugas sebagai pengembang media dan teknisi sumber belajar, c) Mampu
melaksanakan kegiatan penelitian dan/atau pengembangan dalam bidang teknologi
pendidikan dan d) Mampu melaksanakan difusi inovasi berbagai hasil karya
teknologi pendidikan/pembelajaran. Untuk mencapai kompetensi tersebut
disediakan mata kuliah-mata kuliah baik itu yang sifatnya teoritis maupun
praktek.
Salah satu mata kuliah yang banyak
mengandung unsur praktek yaitu mata kuliah pengembangan media audio. Melalui
mata kuliah ini mahasiswa disamping membahas secara teoritis tentang media
audio juga praktek menulis naskah, praktek menjadi narator dan pemain, juga
praktek rekaman/memproduksi program.
Hasil perkuliahan terutama yang berkaitan dengan produksi program dari
tahun ke tahun terus diupayakan kualitasnya meningkat. Namun demikian masih
dirasa hasil perkulihannya belum optimal, seperti kualitas produknya yang belum
layak pakai dan layak jual. Hal ini banyak faktor yang dimungkinkan
mempengaruhinya, seperti faktor
mahasiswa, dosen, sarana dan prasarana belajar, dan faktor lingkungan, dan strategi pembelajaran
yang digunakannya.
Upaya yang akan ditempuh untuk
meningkatkan kualitas atau hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah
pengembangan media audio yaitu menerapkan model pembelajaran berbasis proyek.
Perkuliahan dengan model ini mahasiswa akan berkolaborasi dengan
dosen/instruktur, belajar dalam tim kolaboratif. Ketika mahasiswa belajar dalam
tim mahasiswa akan menemukan keterampilan merencanakan, berorganisasi,
negoisasi, dan membuat konsensus tentang hal-hal yang akan dikerjakan.
Pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran yang
berpusat pada proses, relatif berjangka waktu, berfokus pada masalah, unit
pembelajaran bermakna dengan memadukan konsep-konsep dari sejumlah komponen
baik itu pengetahuan, disiplin ilmu atau lapangan. Pada pembelajaran berbasis
proyek kegiatan pembelajarannya berlangsung secara kolaboratif dalam kelompok
yang heterogen. Mengingat hakikat kerja proyek adalah kolaboratif, maka
pengembangan keterampilan belajar
berlangsung diantara mahasiswa. Pada pembelajaran berbasis proyek kekuatan
individu dan cara belajar yang diacu dapat memperkuat kerja tim sebagai suatu
keseluruhan.
Ada beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam
implementasi pembelajaran proyek. Pendapat Thomas yang dikutip Herminarto
Sofyan (2006: 298) menyatakan ada lima kriteria pembelajaran berbasis proyek
yaitu keterpusatan (centralita), berfokus pada pertanyaan atau masalah,
investigasi konstruktif atau desain, otonomi mahasiswa, dan realisme.
Dalam pembelajaran berbasis proyek yang
dijadikan sebagai pusat proyeknya adalah inti kurikulum. Melalui proyek ini
mahasiswa akan mengalami dan belajar konsep-konsep. Pembelajaran berbasis
proyek memfokuskan pada pertanyaan atau masalah yang mendorong menjalani
konsep-konsep dan prinsip-prinsip. Proyek ini dapat dibangun di sekitar unit
tematik atau gabungan topik-topik dari dua atau lebih. Proyek juga melibatkan
mahasiswa dalam investigasi konstruktif. Investigasi ini dapat berupa desain,
pengambilan keputusan, penemuan masalah, pemecahan masalah, penemuan atau
proses pembangunan model. Dan agar dapat disebut proyek yang memenuhi kriteria
pembelajaran berbasis proyek, aktivitas tersebut harus meliputi transformasi
dan kontruksi pengetahuan pada pihak mahasiswa. Proyek mendorong mahasiswa
mendapatkan pengalaman belajar sampai pada tingkat yang signifikan. Proyek dalam pembelajaran berbasis pada
proyek lebih mengutamakan otonomi, pilihan, waktu kerja yang tidak bersifat
rumit, dan tanggung jawab mahasiswa. Proyek adalah realistik. Proyek memberikan
keotentikan pada mahasiswa. Karakteristik ini meliputi topik, tugas, peranan
yang dimainkan mahasiswa, konteks dimana proyek dilakukan, kolabotaror yang
bekerja sama dengan mahasiswa, produk yang dihasilkan, sasaran bagi produk yang
dihasilkan dan unjuk kerja atau kriteria dimana produk-produk dinilai.
Secara umum pembelajaran berbasis proyek
menempuh tiga tahap yaitu perencanaan proyek, pelaksanaan proyek, dan evaluasi
proyek. Kegiatan perencanaan meliputi: identifikasi masalah riil, menemukan
alternatif dan merumuskan strategi pemecahan masalah, dan melakukan
perencanaan. Tahap pelaksanaan meliputi pembimbingan mahasiswa dalam penyelesaian
tugas, dalam melakukan pengujian produk (evaluasi), presentasi antar kelompok.
Tahap evaluasi meliputi penilaian proses dan produk yang meliputi: kemajuan
belajar proyek, proses aktual dari pemecahan masalah, kemajuan kenerja tim dan
individual, buku catatan dan catatan penelitian, kontrak belajar, penggunaan
komputer, refleksi. Sedangkan penilaian produk seperti dalam hal: hasil kerja
dan presentasi, tugas-tugas non tulis, laporan proyek.
Melalui Pembelajaran berbasis proyek
mahasiswa akan mengalami dan belajar konsep-konsep. Pembelajaran berbasis
proyek memfokuskan pada pertanyaan atau masalah yang mendorong menjalani
konsep-konsep dan prinsip-prinsip. Proyek juga melibatkan mahasiswa dalam
investigasi konstruktif. Investigasi ini dapat berupa desain, pengambilan
keputusan, penemuan masalah, pemecahan masalah, penemuan atau proses
pembangunan model.
Proyek mendorong
mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar sampai pada tingkat yang
signifikan. Proyek lebih mengutamakan
otonomi, pilihan, waktu kerja yang tidak bersifat rumit, dan tanggung jawab
mahasiswa. Proyek memberikan keotentikan pada mahasiswa. Karakteristik ini
meliputi topik, tugas, peranan yang dimainkan mahasiswa, konteks dimana proyek
dilakukan, kolabotaror yang bekerja sama dengan mahasiswa, produk yang
dihasilkan, sasaran bagi produk yang dihasilkan dan unjuk kerja atau kriteria
dimana produk-produk dinilai.
Berdasarkan uraian di atas,
maka permasalahan yang akan dijawab
melalui penelitian ini adalah bagaimanakah pembelajaran berbasis proyek dapat
meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada perkuliahan pengembangan media audio
program studi Teknologi Pendidikan FIP UNY? Sedangkan tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar
mahasiswa melalui pembelajaran berbasis proyek pada mata kuliah pengembangan
media audio Program Studi Teknologi Pendidikan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom action research),
dengan menempuh prosedur yang dikembangkan Kemmis dan Taggart yaitu perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa semester gasal (lima) Program Studi Teknologi
Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
UNY tahun akademik 2009/2010 yang sedang menempuh mata kuliah pengembangan
media audio, yang berjumlah 29 mahasiswa. Metode pengumpulan data pada
penelitian ini yaitu tes tulis dan tes kinerja. Disamping itu untuk melihat
keaktifan selama proses perkuliahan digunakan metode observasi. Adapun instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu tes tulis, tes kinerja dan lembar
observasi.
Prosedur
Penelitian meliputi tahap 1) Persiapan : Tahap ini merupakan mekanisme awal yang
difokuskan pada persiapan segala sesuatu yang diperlukan dalam pelaksanaan
penelitian tindakan kelas ini, baik segala sesuatu yang berkaitan dengan
substansi kajian maupun rancangan desain penelitian serta teknis administrasi
pelaksanaannya. Secara umum, aktivitas-aktivitas yang terintegrasikan di dalam
tahap persiapan ini antara lain adalah : a) Koordinasi tim peneliti, b)Penyusunan
desain penelitian, diantaranya penyusunan silabus/rancangan kegiatan
perkuliahan. c) Penyusunan instrumen penelitian yang diperlukan untuk
mengevaluasi proses dan hasil perkuliahan., d) identifikasi masalah dalam pengembangan media
audio dan f) menemukan alternatif dan merumuskan strategi pemecahan masalah. 2)
Tahap Pelaksanaan: Tahap ini merupakan tahap
pelaksanaan pendekatan pembelajaran berbasis proyek dan sekaligus tahap
penilaian proses terhadap aktivitas-aktivitas kegiatan pembelajaran dalam
perkuliahan tersebut.Tahap pelaksanaan ini meliputi kegiatan-kegiatan yang
antara lain a) penjelasan strategi perkuliahan termasuk penyampaian
kompetensi/tujuan dan silabus perkuliahan, b) pelaksanaan pembelajaran berbasis
proyek, dan c) penilaian keberhasilan perkuliahan baik dilihat dari perspektif
proses maupun hasil belajar, d) pembimbingan mahasiswa dalam
penyelesaian tugas, e) presentasi antar kelompok. 3) Tahap
Evaluasi: Tahap evaluasi ini akan melihat keberhasilan perkuliahan baik dilihat
secara perspektif proses maupun hasil
yang berupa nilai tes mata kuliah dengan mendasarkan pada tolok ukur
kriteria keberhasilan dan tes kinerja yang berupa penilaian produk
seperti dalam hal: hasil kerja dan presentasi, tugas-tugas non tulis.
Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu teknik analisis statistik deskriptif kuantitatif.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Proses perkuliahan pada hari pertama diawali
dengan kegiatan dosen dan mahasiswa mendiskusikan rencana perkuliahan
Pengembangan Media Audio yang akan dilaksanakan. Dalam diskusi tersebut divas
tentang materi perkuliahan yang tertuang dalam silabus, buku sumber/acuan, metode perkuliahan dan
teknik evaluasi.
2. Deskripsi Data Sebelum Penelitian Tindakan
Kelas
Pada awal perkuliahan
pembelajaran berbasis proyek dan setelah dilakukan kontrak belajar kemudian
dilakukan tes awal/pre tes kepada para mahasiswa yang sedang menempuh kuliah
tersebut yang dapat dilihat pada tabel berikut. Disamping itu juga diketahui
hasil belajar mata kuliah pengembangan
media audio tahun sebelumnya serta hasil
belajar mata kuliah prasarat untuk dapat mengikuti perkuliahan pengembangan
media audio. Hasil belajar sebagaimana tersebut di atas dapat disajikan sebagai
berikut:
Tabel 1 Nilai Mata Kuliah Prasyarat
No.
|
Nilai
|
Frekuensi
|
Presentase
|
1
|
A
|
1
|
3%
|
2
|
A-
|
5
|
14%
|
3
|
B+
|
11
|
30%
|
4
|
B
|
6
|
16%
|
5
|
B-
|
4
|
11%
|
6
|
C+
|
4
|
11%
|
7
|
C
|
2
|
5%
|
8
|
D
|
-
|
-
|
9
|
E
|
4
|
11%
|
Dari tabel di atas tampak bahwa mahasiswa sebagian
besar memperoleh nilai B+ dan hanya sebagaian kecil saja yang memperoleh nilai
C. Kondisi ini setidaknya akan mempengaruhi kelancaran proses belajar dalam
menempuh perkuliahan selanjutya. Nilai perkuliahan pengembangan media audio pada
tahun 2009/2010 dapat ditabelkan sebagai berikut:
Tabel 2 Nilai Mata kuliah Pengembangan Media Audio
Tahun 2008/2009
No.
|
Nilai
|
Frekuensi
|
Presentase
|
1
|
A
|
3
|
12
|
2
|
A-
|
11
|
44
|
3
|
B+
|
7
|
28
|
4
|
B
|
4
|
16
|
Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa
mahasiswa yang memperoleh nilai A masíh sedikit (12%), dan nilai B (16%)
sehingga dapat dikatakan bahwa perkuliahan periode yang lalu belum optimal.
Data yang berkaitan dengan kemampuan awal
mahasiswa sebelum mengikuti perkuliahan pengembangan media audio pada umumnya
belum memahami materi perkuliahan. Hal ini terlihat dari nilai pre tes yang
kurang baik yaitu sebagian besar hanya memperoleh nilai D. Nilai pre tes
tersebut dapat ditabelkan sebagai berikut:
Tabel 3 Nilai
Pre Tes Mahasiswa
No.
|
Nilai
|
Frekuensi
|
Presentase
|
1
|
A
|
-
|
|
2
|
A-
|
-
|
|
3
|
B+
|
-
|
|
4
|
B
|
-
|
|
5
|
C+
|
-
|
|
6
|
D
|
24
|
83%
|
7
|
E
|
5
|
17%
|
Berdasarkan keadaan ini, peneliti akan berupaya
meningkatkan kualitas perkuliahan dengan cara melaksanakan perkuliahan
pengembangan media audio melalui pendekatan pembelajaran berbasis proyek. Siklus
yang dilakukan memiliki tujuan operasional meningkatkan kualitas pembelajaran
pengembangan media audio dilihat dari ketercapaian hasil belajar.
3. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Langkah-langkah yang ditempuh pada siklus ini
meliputi:
a. Persiapan Rencana Tindakan
Persiapan awal yang dilakukan
yaitu membuat rencana perkuliahan, mempersiapkan bahan-bahan perkuliahan,
menyusun tugas-tugas yang perlu diselesaikan mahasiswa, mempersiapkan instrumen
evaluasi.
b. Implementasi Tindakan Siklus I
Pada pelaksanaan tindakan yang
berlangsung 4 minggu (4 x 150 menit) dilakukan pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran berbasis proyek ini kegiatan yang dilakukan pada minggu
ke 1 yaitu kontrak belajar dan pre tes, dan minggu ke 2 sampai minggu ke 4
membahas materi teoritis tentang pengertian dan karakteristik media audio,
pemanfaatan media audio dalam pembelajaran, dan prinsip-prinsip pengembangan
media audio.
c. Hasil Observasi dan Monitoring Siklus I
Setelah tindakan dilakukan
selama empat minggu kemudian dilakukan
evaluasi yang dimaksudkan untuk melihat keberhasilan dan penguasaan materi
perkuliahan. Hal tersebut melalui pemberian tes dan dilakukan pengamatan kepada
para mahasiswa. Berdasarkan hasil tes dan pengamatan tersebut dapat dikatakan
telah terjadi peningkatan seperti dalam mengikuti perkuliahan yakni tampak
mahasiswa lebih bergairah dan aktif bertanya, berdiskusi dan melaksanakan
tugas. Dalam hal pengusaan
materi, setelah dilakukan perbandingan antara pre tes dan pos tes mahasiswa telah terjadi perubahan yang cukup
berarti. Perbandingan nilai tersebut dapat disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4 Nilai
Pre Tes dan Pos tes Siklus I Mahasiswa
No.
|
Nilai
|
Nilai Pre Tes
|
Nilai Pos tes
|
||
F
|
%
|
F
|
%
|
||
1
|
A
|
-
|
-
|
8
|
28
|
2
|
A-
|
-
|
-
|
12
|
41
|
3
|
B+
|
-
|
-
|
4
|
14
|
4
|
B
|
-
|
-
|
3
|
11
|
5
|
C+
|
-
|
-
|
1
|
3
|
6
|
C
|
-
|
-
|
1
|
3
|
6
|
D
|
24
|
83
|
0
|
0
|
7
|
E
|
5
|
17
|
0
|
0
|
29
|
100
|
29
|
100
|
Dari tabel tersebut di atas tampak adanya perubahan yang semula nilai
maksimal yang diperoleh mahasiswa D
menjadi nilai maksimal A dan minimal C.
d. Refleksi Siklus I
Penelitian ini dilaksanakan 4
minggu efektif. Pokok-pokok bahasan pada perkuliahan ini meliputi pengertian
dan karakteristik media audio, pemanfaatan program audio, dan prinsip-prinsip
pengembangan media audio. Pembahasan materi tersebut dilakukan dengan
pendekatan pembelajaran berbasis proyek. Kesungguhan perkuliahan melalui
pendekatan ini cukup baik, hal ini dilihat dari aktivitas mengerjakan proyek, kerjasama
dalam mengerjakan proyek, presentasi proyek, dan diskusi.
Prestasi mahasiswa pada mata
kuliah ini dapat dikatakan baik, hal ini dapat dilihat dari nilai pos tes yang
diperoleh mahasiswa sebagian besar di atas B. Hanya sebagian kecil/sedikit saja
yang memperoleh nilai C. Namun demikian
peneliti memandang masih perlu ditingkatkan lagi mengingat masih ada yang
memperoleh nilai C dan baru sebagian kecil yang memperoleh nilai A. Agar
diperoleh hasil yang lebih optimal lagi penelitian ini perlu dilanjutkan lagi
ke siklus II.
4. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Langkah-langkah yang ditempuh pada siklus ini
meliputi:
a. Persiapan Rencana Tindakan
Persiapan awal yang dilakukan
yaitu membuat rencana perkuliahan, mempersiapkan bahan-bahan perkuliahan,
menyusun tugas-tugas yang perlu diselesaikan mahasiswa, mempersiapkan instruyen
evaluasi.
b. Implementasi Tindakan Siklus II
Pada pelaksanaan tindakan yang
berlangsung 4 minggu (4 x 150 menit) dilakukan pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran berbasis proyek ini kegiatan yang dilakukan pada minggu
ke 1 yaitu menyusun naskah, dan minggu ke 2 sampai minggu ke 4 mereview naskah dan
merevisi naskah media audio yang telah diberi masukan.
c. Hasil Observasi dan Monitoring Siklus II
Setelah tindakan dilakukan
selama empat minggu kemudian dilakukan
evaluasi kinerja yang dimaksudkan untuk melihat keberhasilan mahasiswa dalam
melakukan kegiatan belajar. Evaluasi yang dikembangkan yaitu berupa tes kinerja
yang berupa penulisan naskah audio. Pada siklus II ini mahasiswa telah selesai
menyusun naskah audio secara kelompok. Judul-judul naskah hasil pengembangan
proyeknya yaitu Perkembangbiakan Makhluk Hidup, Ayo Cintai Lingkungan Hidup,
Kaget di Kota, Macam Vitamin dan
Kegunaannya Bagi Tubuh, dan Wawasan Nusantara sebagai Sarana Memperkuat NKRI. Nakah-naskah
tersebut dipresentasikan dan didiskusikan untuk memperoleh masukan dari
teman-temannya. Setelah itu direvisi kembali agar diperoleh naskah yang lebih
sempurna. Naskah yang telah direvisi kemudian direkam di studio, dan setelah
itu dilakukan penilaian. Adapun nilai dari kinerja mahasiswa tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut:
Tabel 5 Nilai Pos tes Siklus I dan II Mata Kuliah
Pengembangan Media Audio
No.
|
Nilai
|
Nilai Pos Tes I
|
Nilai Pos Tes II
|
||
F
|
%
|
F
|
%
|
||
1
|
A
|
8
|
28
|
17
|
59
|
2
|
A-
|
12
|
41
|
12
|
41
|
3
|
B+
|
4
|
14
|
0
|
0
|
4
|
B
|
3
|
11
|
0
|
0
|
5
|
C+
|
1
|
3
|
0
|
0
|
6
|
C
|
1
|
3
|
0
|
0
|
6
|
D
|
0
|
0
|
0
|
0
|
7
|
E
|
0
|
0
|
0
|
0
|
29
|
100
|
29
|
100
|
Berdasarkan hasil kinerja
tersebut di atas dapat dilakatakan telah terjadi peningkatan hasil belajar yang
cukup baik yaitu yang semula nilai A hanya diraih oleh 8 ( 28% ) mahasiswa
meningkat menjadi 17 (59%) mahasiswa, dan
mahasiswa yang memperoleh nilai A- jumlahnya
tetap yaitu 12 mahasiswa (41 %) sedangkan nilai kurang dari A- tidak ada. Pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis proyek mahasiswa tampak menjadi lebih
bergairah/memiliki motivasi yang tinggi. Hal ini tampak dalam pembelajaran hampir seluruh mahasiswa
(80%) aktif bertanya dan 93% mahasiswa
melakukan diskusi dan presentasi menyampaikan gagasannya dan mahasiswa aktif
dalam menyusun dan merevisi kembali naskah yang telah memperoleh masukan dari
kawan-kawannya sebanyak 24 mahasiswa (82%). Melalui pembelajaran berbasis
proyek juga lebih mengoptimalkan kerja sama diantara mahasiswa dalam
kelompoknya.
d. Refleksi
Siklus II
Pada akhir siklus II ini para
mahasiswa telah menyelesaikan naskah dan rekaman yang merupakan proyek dari
mata kuliah pengembangan media audio. Walaupun pada siklus ini mahasiswa telah
berhasil mengerjakan proyek naskah dan rekaman,
dan hasil dari kinerjanya baik, dan mahasiswa telah tuntas dalam
menempuh mata kuliah ini karena seluruh mahasiswa telah memperoleh nilai di
atas B. Atas dasar kondisi tersebut maka penelitian dipandang cukup sampai
siklus II ini.
PEMBAHASAN
Penelitian tindakan kelas pada mata kuliah
Pengembangan Media Audio khususnya pada pokok bahasan kajian Konsep Media
Pegembangan dan Pemanfaatan Media Audio (Pengertian dan karakteristik media
Audio, prinsip pengembangan Media Audio, Strategi Pengembangan Media Audio,
Pemanfaatan media Audio), pokok bahasan Penulisan Naskah Audio dan rekaman ini diberikan
tindakan berupa pembelajaran berbasis proyek. Mahasiswa belajar dan mengerjakan
proyek yaitu makalah untuk dipresentasikan, naskah audio dan produksi rekamam
audio.
Mahasiswa
menyusun, mempresentasikan dan mendiskusikan makalah dan naskah audio
yang telah disusunnya sehingga dipeoleh masukan-masukan dari berbagai pihak,
baik sesama mahasiswa, dosen pengampu matakuliah, maupun ahli materi. Setelah
dilakukan tindakan selama dua siklus yang berlangsung sebelas minggu yang
terdiri dari lima minggu siklus pertama dan enam minggu siklus kedua. Alokasi
waktu pertemuan efektif untuk masing-masing pertemuan 150 menit.
Silkus I berjalan dengan lancar,
pembelajaran dilakukan secara klasikal dan kelompok kecil. Mahasiswa secara
berkelompok mempresentasikan tugas proyeknya, dan diminta untuk memberikan
masukan, komentar dan mendiskusikannya. Pada diri mahasiswa menunjukkan rasa
antusias dan kesungguhan dalam mengerjakan proyek, dan antusias dalam
mempresentasikan proyeknya, dan mahasiswa tampak aktif dalam berdiskusi. Begitu
juga pada siklus II yang berlangsung enam pertemuan mahasiswa tampak aktif
dalam menyusun proyek naskah audio, terjalin kerja sama antar anggota kelompok
tinggi dan juga aktif dalam mengaji/mereview naskah audio yang telah disusunnya. Melalui
kegiatan mengkaji naskah ini maka akan diperoleh banyak masukan baik itu yang
berkait dengan substansi materi maupun dari aspek permediaan. Setelah naskah
dikaji maka kemudian dilakukan revisi atau perbaikan naskah sehingga dapat
dihasilkan naskah yang siap rekam. Setelah naskah siap rekam
Dilihat dari pemahaman mahasiswa terhadap
materi perkuliahan melalui pembelajaran berbasis proyek mahasiswa semakin
memahaminya dan hasil kinerja proyeknya juga bertambah lebih baik. Hasil
belajar mahasiswa pada mata kuliah ini di atas B. Ini berarti pembelajaran
berbasis proyek baik untuk dijadikan alternatif dalam upaya meningkatkan kualitas/hasil
belajar mata kuliah pengembangan media audio.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan
pada bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Implementasi pembelajaran berbasis proyek
dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah pengembangan media
audio.
2. Perkuliahan dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan keaktifan, kesungguhan dan
kerjasama mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan.
Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat direkom
endasikan bagi:
1. Dosen Pengampu Mata Kuliah Pengembangan
Media Audio
Model pembelajaran berbasis
proyek dapat dijadikan pertimbangan dalam menentukan strategi pembelajaran pada
mata kuliah pengembangan media audio.
2. Bagi jurusan KTP
Model pembelajaran ini dapat
dijadikan sebagai bahan kajian untuk dikembangkan lebih lanjut dalam
perkuliahan pada jurusan KTP terutama pada mata kuliah yang bersifat praktek.
DAFTAR PUSTAKA
Arief S. Sadiman, dkk. 1983. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali.
Depdikbud. 1988/1989. Petunjuk
Pembuatan dan Penggunaan Program Kaset Audio. Jakarta: Direktorat Sarana
Pendidikan.
Herminarto Sofyan. 2006. Implementasi
pembelajaran Berbasis Proyek Pada Bidang Kejuruan. Cakrawala Pendidikan.
Yogyakarta: LPM UNY
Sungkono. 2004. Pengembangan Media
Audio. Yogyakarta: FIP UNY
0 komentar:
Posting Komentar